Julukan: Boncel, Bos
Lahir: Banda Aceh (Indonesia), 18 Maret 1948
Posisi: Gelandang/bek kanan
No. Kostum: 13
Karier klub: MBFA (1957-1961), IM Jakarta (1961-1968, 1970-1974), Pardedetex (1968-1970), Western Suburb Australia (1974-1975), Jayakarta (1975-1981), Persija (1966-1980)
Karier timnas: 1968-1980
Prestasi: Juara TIM Cup (1968), Merdeka Games (1969), Pesta Sukan (1972), Anniversary Cup (1972), Pemain Terbaik Piala Marahalim 1973
Pada era 1960-1970, siapa yang tidak kenal dengan nama Iswadi Idris. Bersama Sutjipto Suntoro, Jacob Sihasale dan Abdul Kadir, Iswadi mengharumkan nama Timnas Indonesia di Asia. Bahkan Indonesia sempat dijuluki Macan Asia.
Semasa bermain, Iswadi Idris akarab dipanggil dengan sebutan Si Boncel. Kendati bertubuh mungil, Iswadi adalah pemain serba bisa. Hingga akhir hayatnya, Iswadi mungkin tidak akan lupa atas kegagalannya membobol gawang mantan kiper terbaik dunia, Lev Yashin.
Ketika itu Indonesia menjamu Dynamo Moscow dalam partai uji coba di Senayan. Dan kiper Dynamo adalah disebut kiper terbaik abad ini, Lev Yashin. Iswadi menerima umpan terobosan dari Sutjipto. Tapi, terkesima melihat karisma Yashin, Iswadi malah mengirim umpan kepdaa Jacob Sihasale, yang malah gagal menjadi gol.
Mengawali karier sebagai bek kanan, Boncel sering dipasang sebagai gelandang kanan. Pada penghujung kariernya di Timnas era-80, dia dipasang sebagai sweeper.
Indonesia merupakan kekuatan utama Asia. Timnas sudah terbiasa bertemu dengan tim-tim besar seperti PSV Eindhoven, Santos, Fiorentina, Uruguay, Sao Paulo, Bulgaria, Jerman dan Uni Soviet.
Iswadi memiliki visi permainan bagus serta memiliki kemampuannya memimpin rekan-rekannya. Dia pun menjadi kapten timnas sejak awal 1970- sampai 1980.
Kini Indonesia kehilangan seorang legenda sepakbola. Iswadi Idris meninggal dunia akibat terserang stroke. Boncel sempat dirawat di RS Metropolitan Medical Center (MMC), Kuningan, Jakarta Selatan. Selamat jalan Iswadi Idris
Indonesia merupakan kekuatan utama Asia. Timnas sudah terbiasa bertemu dengan tim-tim besar seperti PSV Eindhoven, Santos, Fiorentina, Uruguay, Sao Paulo, Bulgaria, Jerman dan Uni Soviet.
Iswadi memiliki visi permainan bagus serta memiliki kemampuannya memimpin rekan-rekannya. Dia pun menjadi kapten timnas sejak awal 1970- sampai 1980.
Kini Indonesia kehilangan seorang legenda sepakbola. Iswadi Idris meninggal dunia akibat terserang stroke. Boncel sempat dirawat di RS Metropolitan Medical Center (MMC), Kuningan, Jakarta Selatan. Selamat jalan Iswadi Idris
okezone.com/
0 komentar:
Posting Komentar
Selamat Berkomentar :)