Pengunduran diri PM Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama yang diumumkan dalam putusan sidang umum Partai Demokrat Jepang (DPJ) pada Rabu (2/6) pagi, menurut pengamat politik Jepang Yusron Ihza, sebenarnya sudah diperkirakan sebelumnya. "Ada beberapa kesalahan Hatoyama, yang memicu pengunduran dirinya, dan itu yang membuat masyarakat Jepang tidak percaya lagi dengan dirinya," Kata mantan Anggota Komisi Satu DPR-RI.
Menurut Yusron kesalahan tersebut antara lain, Hatoyama berasal dari keluarga Ishibashi Tanzan, yang merupakan salah satu keluarga kaya di Jepang. "Keluarga Ishibashi Tanzan, adalah salah satu pemilik pabrik ban Bridgestone." ujarnya. Hatoyama menerima sejumlah uang dari Orangtuanya, namun uang tersebut sebagian tidak dibayarkan untuk pajak. "Ini yang unik, masyarakat Jepang tidak suka jika pemimpin tidak mau membayar pajak, meskipun uangnya berasal dari keluargannya sendiri," tuturnya.
Hal lain adalah kebijakan Hatoyama yang memberikan bantuan subsidi bagi setiap penduduk dewasa Jepang sebesar 200 dolar Amerika. Pemberian subsidi ini dianggap kebijakan populis dan menghambur-hamburkan keuangan negara."Logikanya kata Yusron, jika orang diberikan uang secara gratis seperti diberikan bantuan langsung tunai (BLT) seperti di Indonesia, tentunya senang. Tetapi ini tidak berlaku bagi masyarakat Jepang. Walaupun tujuan pemerintah adalah untuk memacu rakyatnya berbelanja demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Yusron memperkirakan faktor pengalaman berkuasa juga mempengaruhi kebijakan yang dijalankan DPJ. "Partai Demokrat Jepang (DPJ) adalaj partai baru yang meemgang keuasaaan, tentunya sangat jauh dalam pengalaman Poltik jika dibandingkan oleh LDP yang sudah setengah Abad berkuasa di Jepang, kata Yusron.
Usai pengunduran diri PM Hatoyama, Jumat (4/6) Parlemen Jepang akan mengadakan pemilihan Perdana Mentri baru. Disebut-sebut, Menteri Keuangan Jepang Naoko Kan akan menggantikan posisi Hatoyama sebagai PM.
sumber:http://berita.liputan6.com/luarnegeri/201006/279789/Hatoyama.Mundur.Karena.Kebijakan.DPJ.Populis
0 komentar:
Posting Komentar
Selamat Berkomentar :)