Coba kita kilas balik dan coba pikir kan, manakah yang lebih memungkinkan sukses? Anak nakal atau Kutu Buku?
Beikut beberapa alasannya:
1.Koneksi
Anak nakal : biasanya banyak temennya, sepeti geng, club, dsb. Tapi ini juga penting ketika kita dewasa, karena kita butuh tuh koneksi buat berbisnis, dan koneksi itu datangnya dari teman-teman kita.
Kutu buku : Bayangkan si kutu buku, tiap hari belajar, jarang bergaul, bergaul cuma sama kertas ulangan, buku, pena, dan alat tulis. Pas mereka lulus sekolah, lah mau cari bisnis ke siapa? siapa yang akan ngajak bisnis bareng. Kertas Ulangan?
2. Hukuman
Anak nakal: Cenderung berani, tidak takut dihukum guru, berdiri di depan kelas dihukum senyam senyum, nilai jelek ga dimasukkan ke hati (mental baja atau emang dari sana-nya)
Kutu Buku : Terus belajar karena takut nilai jelek, kalau ulangan dapet jelek langsung keringet dingin pusing kepala, bleg!! pingsan :P
Dalam berbisnis itu selalu ada menang dan kalah, dan kita liat si nakal, mereka itu lebih berani mencoba tanpa takut, dan kalau kalah atau salah ya sudah kita coba lagi.
3. Mencontek
Anak nakal: Lebih banyak akal buat bertahan, misalnya dalam ulangan dia ga mengerti harus buat apa biar lulus atau minimal dapat nilai di atas KKM, nah otak mereka dipakai buat mencari 1001 cara untuk mencontek, dan tahu sendiri hasil dari itu semua? Mereka jadi pribadi yang kreatif dan bermental kuat (karena mencontek itu mendebarkan karena saya pribadi mengalami-nya ) Kutu Buku : Satu-satunya jalan ya belajar biar bisa nilai bagus, dan cara yang mereka pilih ya belajar, cuma 1 cara.
Banyak2 lah mencari akal dan jadilah orang yang kreatif dalam berbisnis biar kita bisa sukses!
Saya bukan mengajari atau mengimbau anda menjadi anak nakal serta menjelek-jelek kan kutu buku, bagaimana kedepan-nya itu kan kehendak Tuhan dan bagimana anda menjalani-nya kan. So, why?
0 komentar:
Posting Komentar
Selamat Berkomentar :)